Kamis, 18 Desember 2008

Supply Chain Management - Kelompok A



SCM

Kelompok

FARIKA MAHARANI 0320060017

SAIFUL ROHMAN 0320060046

SERI RAHMAINA K 0320060047

DEFINISI SCM

Supply Chain Management (SCM) adalah proses merencanakan (planning), menerapkan (implementing) dan mengontrol (controlling) operasi rantai suplai (supply chain) agar berjalan seefisien mungkin untuk proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan, dan informasi mulai dari titik awal hingga titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

Supply Chain Management (SCM) mencakup semua perpindahan dan penyimpanan ,raw materials, work-in-process inventory, dan finished goods dari bahan dasar menjadi barang jadi.

Gambar Tentang Supply Chain di Suatu Perusahaan



TUJUAN SCM

Pernyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen,

Mengurangi biaya,

Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain,

Mengurangi waktu,

Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi sehingga tercipta peningkatkan kepercayaan dan kerjasama di antara partner supply chain, serta

Dapat meningkatkan jangkauan dan kecepatan inventory.

MASALAH YANG DAPAT DITANGANI SCM

Pajak

lokasi dan misi jaringan supplier

fasilitas produksi

pusat distribusi

Gudang

lintas dermaga dan konsumen.

MASALAH yang DAPAT DITANGANI SCM

control operasi

terpusat

tidak terpusat

secara bersama-sama

skema pengiriman

pengiriman langsung

jalur pengiriman

Cross docking(lintas yang terkait)

DSD (direct store delivery)

pengiriman dalam lingkaran tertutup

model transportasi

motor carrier

termasuk truk

pengiriman darat

laut atau udara

parcel

strategi tambahan

Pull

push or hybrid

kontrol transportasi

pemilik yang mengoperasikan

dioperasikan sendiri

operator swasta

operator umum

operator kontrak

KEMAMPUAN SISTEM SCM

Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).

Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk.

Setiap elemen dapat mengatur dirinya

Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk

Kemampuan internet.

Komponen SCM

Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain)

Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, yaitu asal material (contohnya bijih tambang).

Aktivitas yang utama adalah pengadaan.

Komponen SCM

2. Management Internal Suplai Rantai (Internal Supply Chain Management)

Meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu.

Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

Komponen SCM (Lanjutan)

3. Segmen Rantai Suplai Hilir (Downstream Supply Chain Segment)

Meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

PERALATAN FUNGSIONAL
YANG DIMILIKI SISTEM SCM

Demand management/forecasting

Peralatan untuk peramalan secara statistik.

Advanced planning and scheduling

Peralatan menciptakan taktik perencanaan jangka menengah atau panjang dan keputusan.

Transportation management

Pendistribusian produk.

Distribution and deployment

Pengoptimalan jaringan distribusi berdasarkan waktu.

PERALATAN FUNGSIONAL
YANG DIMILIKI SISTEM SCM

Production planning

Perencanaan produksi dan jadwal penjualan.

Available to-promise

Pertimbangan produksi dan kapasitas transportasi serta biaya.

Supply chain modeler

Model yang mengarahkan serta mengontrol mekanisme kerja supply chain.

Optimizer

Genetic algorithm(menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan). Misalnya, jadwal produksi.

Implementasi SCM

a. Pengangkutan.

b. Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)

c. Supplier

d. Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank

e. Hutang maupun piutang

f. Pergudangan

g. Pemenuhan pesanan

h. Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.

SUPPLY CHAIN ECONOMICS

1. Keputusan Membuat atau Membeli

SUPPLY CHAIN ECONOMICS

2. Outsourcing

Adalah menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperlancar aktifitas.

Misal, karyawan,fasilitas, dan peralatan.

Mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki.

Contoh sesuatu yang bisa dioutsourcing : bagian kebersihan, bagian security

STRATEGI RANTAI PASOKAN

1. Banyak Pemasok (Many Supplier)

Para pemasok saling bersaing secara agresif, banyak negosiasi, dan hubungan jangka pendek.

2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)

Perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit.

3. Vertical Integration

Pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan membeli dari pemasok atau distributor.

STRATEGI RANTAI PASOKAN

4. Kairetsu Network.

Perusahaan mendukung financial dengan kepemilikan atau pinjaman. Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan. Diharapkan menularkan keahlian teknis dan kualitas produksi yang stabil.

5. Perusahaan Maya (Virtual Company)

Mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan apabila permintaan pasar yang cenderung berubah.

Keuntungan : fleksibilitas dan kecepatan.

PEMILIHAN VENDOR

3 proses yang harus dilakukan agar hubungan dengan vendor efektif.

1. Evaluasi Penjual

Kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik.

2. Pengembangan Penjual

Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga format transfer informasi secara elektronik

3. Negosiasi

3 jenis strategi negosiasi :

a. Model harga berdasarkan biaya

b. Model berdasarkan harga pasar

c. Perebutan Tender

MATERIAL MANAGEMENT

Pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui integrasi semua perolehan material, pergerakan dan aktifitas penyimpanan.

Potensi adanya keunggulan kompetitif adalah karena terjadinya pengurangan biaya dan peningkatan pelayanan konsumen.

1. Sistem Distribusi

Penggunaan alat transportasi, misalnya :

Truk, Kereta Api, pesawat udara, kapal laut, Pipa (distribusi cairan, seperti minyak, zat kimia)

2. Alternatif biaya pengiriman

Semakin lama produk ada dalam transit akan semakin banyak uang yang harus diinvestasikan. Tetapi pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal daripada pengiriman yang lambat. Diperlukan dipertimbangkan alternative biaya pengiriman agar tujuan efektifitas dan efisiensi tercapai.

KEUNTUNGAN PENERAPAN SCM

Dari Peter J. Metz “Demystifying Supply Chain Management”:

Inventory berkurang 50%

Supply chain total cost share of revenue berkurang 20%

on-time deliveries naik 40%

Cumulative cycle time berkurang 27%

Revenues naik 17%

Out-of-stock incidents berkurang 9 kali

50% reduction in finished-goods inventory by postponing packaging until receipt of orders

Just In Time (JIT)

Salah satu konsep yang diterapkan dalam SCM adalah konsep Just In Time.

Just In Time adalah inventory yang dilakukan hanya pada waktu yang tepat dan jumlah yang diperlukan.

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep Just In Time adalah Kanban Toyota.

Pertimbangan Utama Penerapan SCM dengan Internet

Perubahan kultur bisnis di perusahaan (membutuhkan waktu):

Transparansi

Komunikasi dengan media elektronik (email, intranet)

Menyiapkan budget, investasi (SDM): Menyangkut Trainning

keyakinan bahwa “informasi” merupakan faktor produksi yang penting di samping faktor 4M lainnya (materials, machines, money, dan men).

Keuntungan Penerapan SCM dengan Internet

Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan.

Mempercepat proses transfer data/informasi dengan akurat dari lokasi mana saja di dunia

Memungkinkan sharring data (terintegrasi)

Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.

Hambatan Penerapan Supply Chain Management

Incerasing Variety of Products.

Banyaknya jenis produk dan jumlah produk tidak menentu membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen.

2. Decreasing Product Life Cycles

Menurunnya daur hidup produk membuat perusahaan kerepotan.

3. Increasingly Demand Customer.

Mengatur peningkatan permintaan dengan cepat.

4. Fragmentation of Supply Chain Ownership.

Semua pihak mempunyai kepentingan masing-masing.

5. Globalization.

Pihak yang terkait berlokasi di berbagai penjuru dunia.

KESIMPULAN

SCM adalah proses merencanakan (planning), menerapkan (implementing) dan mengontrol (controlling) operasi rantai suplai (supply chain) agar berjalan seefisien mungkin.

Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM antara lain :

Demand management/forecasting, Advanced planning and scheduling, Transportation management, Distribution and deployment, Production planning, Available to-promise, Supply chain modeler, dan Optimizer

Point Of Sales - Kelompok A

Point of Sale

Kelompok POS

Bernadus Hananto(0320060008)

Linggar Yuliastuti(0320060025)

Wahyuni Fikhi Lestari(0320060056)


Point of Sale

POS (Point of Sales) adalah seperangkat sistem komputer yang terdiri dari sistem operasi, hardware dan software yang didesain khusus dengan dilengkapi beberapa alat/device agar dapat membantu mempercepat proses transaksi.

Sistem POS melakukan lebih dari sekedar tugas transaksi jual beli, di dalamnya bisa terintegrasi juga perhitungan akuntansi, manajemen barang dan stock, point pendapatan karyawan, perhitungan hutang piutang dan berbagai macam fungsi lainnya.

Hubungan Antara ERP dengan POS

ERP merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai module-module yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang dapat mendukung berbagai fungsi dan proses perusahaan dalam bentuk aplikasi.

Sedangkan POS adalah sebuah modul yang terdapat dalam ERP yang dapat mendukung fungsi penjualan, pembelian, membuat laporan dsb yang masih berkaitan dengan fungsi transaksi suatu perusahaan.

Keunggulan POS

1. Mempertemukan kebutuhan pengolahan data/transaksi harian

2. Mendukung operasi

3. POS bersifat Manajerial

4. Menyediakan laporan-laporan yang diperlukan untuk mempermudah dalam

melakukan/mencatat transaksi penjualan dan pembelian pada toko

5. Memudahkan penyimpanan data

6. Kecepatan dalam proses transaksi

7. Laporan yang tentunya akan lebih efektif dan

lebih efisien yang sebelumnya dilakukan

secara manual (sulit untuk dokumentasi

faktur).

8. Dapat mengelola semua data, transaksi, faktur,

barang-barang ke pelanggan sampai dengan

memonitoring persediaan barang agar tidak terjadi

kelangkaan persediaan barang.


Point of Sale

Kelompok modul ini terdiri atas serangkaian modul2 yang ditujukan untuk mendukung aktivitas penjualan dan distribusi

Aktivitas yang terjadi dalam penjualan meliputi:

Permintaan penjualan seperti quatation atau inquiry

Order penjualan

Perjanjian seperti kontrak atau persetujuan jadwal

Pengiriman

Penagihan

Dukungan purnajual

SUB MODUL Point of Sale

Master data management

Order management

Warehouse management

Shipping

Billing

Pricing

Sales support

Transportation

Foreign trade

MASTER DATA MANAGEMENT

Tugas Utama:

Mencatat informasi semua bahan baku yang diperlukan dan para pemasoknya, sehingga informasinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk pembuatan laporan, kontrak, penagihan, dan dokumen lain secara OTOMATIS

ORDER MANAGEMENT

Modul ini digunakan untuk mendukung proses penjualan dan pembelian dari awal hingga akhir

Terdiri dari sub-modul:

Sales Order Management

Purchase Order Management


SALES ORDER MANAGEMENT

Mengambarkan siklus interaksi yang sangat penting antara perusahaan dengan konsumen

Digunakan untuk mengelola operasi penjualan dengan cepat dan efisien dan menyediakan solusi yang konfrehensif untuk mengelola:

Penawaran

Order

Kontrak

Harga

Diskon

Dilengkapi dengan Sales Force Automation (SFA) dan layanan konsumen, terdiri dari:

Pelacakan perjanjian

Penjadwalan

Follow up

Informasi produk

Kelayakan penjualan

PURCHASE ORDER MANAGEMENT

Proses dalam sub-modul ini adalah:

Pembuatan permintaan secara online

Manajemen kontrak terpusat

Penjadwalan just in time

Manajemen pemasok

Sistem menyediakan daftar pemasok yang sudah disetujui dan setiap kali penawaran dibuka

Sistem dapat mengirimkan penawaran kepada beberapa pemasok sekaligus

WAREHOUSE MANAGEMENT (WM)

Pergudangan merupakan salah satu unit yang menyita ruang dan biaya tinggi, sehingga untuk mengatasi hal tersebut maka ERP menyedikan modul ini.

Modul-modul dalam Warehouse Management

Inventory Planning

Inventory Handling

Intelligent Location Assignment

Inventory Reporting

Inventory Analysis

Lot Control

Distribution Data Collection

WM:INVENTORY PLANNING

Menyediakan fasilitas agar inventory komitmen pada order konsumen tertentu sehingga konsumen akan menerima order yang cepat dengan jumlah yang tepat dan pada waktu yang tepat

Meliputi semua perencanaan perpindahan inventory yang informasinya diperlukan untuk membuat prediksi tren yang akurat dan konsekwensi penyesuaian pada titik

Reordering

Safety stock

Lead time untuk order

Service level

WM:INVENTORY HANDLING

Digunakan untuk memonitor semua skenario order di pergudangan yang meliputi penerimaan dan transfer inventory

Fungsi bisa saja diperluas menjadi cross docking, penerimaan material, optimasi picking dan wave-picking serta perakitan dan multilevel packaging

Menggunakan fasilitas EDI (electronic data interchange) dalam mengirim dokumen shipping yang memungkinkan pengiriman diterima sebelum waktunya

WM:INTELLIGENT LOCATION ASSIGNMENT

Digunakan untuk membuat intelligent storage list yang memungkinkan pemeriksaan kualitas penyimpanan barang secara otomatis dan deteksi lokasi penyimpanan

Dengan kriteria yang meliputi:

Jumlah item

Kondisi penyimpanan

Definisi packaging

Pembatasan ukuran

Ketersediaan lokasi

WM:INVENTORY REPORTING

Fungsi ini digunakan untuk memonitor inventory diberbagai lokasi dan membantu perusahaan untuk memperkirakan waktu pengiriman yang tepat pada konsumen

WM:INVENTORY ANALYSIS

Modul ini digunakan untuk menganalisis informasi yang dihasilkan dari aktivitas warehousing dan menggunakan umpan balik dari optimasi proses

Dukungan lain dalam modul ini adalah:

Prediksi inventory

Penilaian inventory

Analisis ABC (activity-based-costing)

Analisis slow moving

WM:LOT CONTROL

Fasilitas ini digunakan untuk pelacakan dan penelusuran lot, sehingga perusahaan dapat menelusuri semua bahan baku dan barang jadi yang menggunakan material tersebut.

Membantu dalam mengumpulkan data kualitas produk dan proses sertifikasi standar produksi

WM:DISTRIBUTION DATA COLLECTION

Elemen ini mendukung proses warehousing yang bersifat paperless dengan menyediakan jalur komunikasi antara sistem pengiriman dan penyimpanan, dan peralatan warehousing seperti sistem scanner bar-code

SHIPPING

Modul Shipping mendukung fungsi:

Memonitor tanggal order dan tanggal pengiriman yang ditetapkan

Membuat dan melaksanakan pengiriman barang

Merencanakan dan monitoring aktivitas pengiriman

Memonitor ketersediaan material dan pengelolaan oder skala besar

Penjemputan (dapat diintegrasikan dengan warehousing management system)

Pengemasan pengiriman

Dukungan informasi untuk perencanaan transportasi

Dukungan transaksi mata uang asing

Pencetakan dan pengiriman dokumen

Pembaruan data

BILLING

Sistem ERP mendukung sistem penagihan dengan cara membuat invoice (penagihan) berdasarkan:

Barang atau layanan yang dijual

Membuat catatan kredit dan debet berdasarkan dokumen tagihan yang terkait

Membatalkan transaksi penagihan

Mengembalikan sebagian nilai tagihan (rebate)

Mentransfer data penagihan ke akuntansi keuangan

Pembelian, dll

Sistem ini terintegrasi dengan modul lain seperti akuntansi keuangan sehingga semua dokumen dan data dapat dibuat secara otomatis

PRICING

Digunakan untuk mendefinisikan aktivitas:

Perhitungan harga (untuk ditawarkan kepada pihak luar baik konsumen maupun pemasok)

Biaya (untuk kepentingan pihak internal perusahaan, misalnya akuntansi biaya)

Modul Pricing menyimpan informasi mengenai harga berbagai jenis barang (item), informasi rinci mengenai jumlah diskon

Informasi pricing tersebut dapat diakses oleh seluruh staff penjualan sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan dan meningkatkan kinerja penjualan secara keseluruhan

SALES SUPPORT

Membantu departemen penjualan dan pemasaran melaksanakan aktivitasnya baik dalam menghadapi konsumen yang sudah ada maupun membangun bisnis baru

Memungkinkan semua staf penjualan untuk berkontribusi dan mengakses informasi mengenai:

Konsumen

Prospek penjualan

Kompetitor dan produknya

Kontak bisnis

Modul ini juga dilengkapi dengan alat promosi baru serta konsolidasi pada konsumen yang sudah ada

TRANSPORTASI

Fungsi-fungsi yang didukung dengan modul ini:

Perencanaan dan pelaksanaan transportasi

Pengiriman internal maupun eksternal

Memonitor proses transportasi secara keseluruhan dari perencanaan hingga kesasaran pengiriman atau lokasi pemasok serta kedatangan produk pada lokasi konsumen atau kelokasi pabrik

FOREIGN TRADE

Mendukung pengolahan data transaksi menggunakan sistem perdagangan antarnegara dengan fasilitas perhitungan beberapa mata uang

Sistem pembayaran yang melibatkan beberapa mata uang yang berbeda-beda

Bill Of Material - Kelompok A


Bill of Material

Nama Kelompok:

1. Adnan Abdul Malik (0320060003)

2. Sri Wahyuningsih (0320060050)

3. Yuvita Puspitasari (0320060059)

Mi_3B

Pengertian ERP

ERP adalah suatu sistem dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan semua sumber daya: material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin. Melalui penerapan ERP, Lead Time dapat ditekan sehingga pengiriman akan lebih terjamin tepat waktu. Dengan demikian, biaya produksi dan distribusi dapat ditekan dan pada gilirannya, pangsa pasar dapat ditingkatkan secara signifikan.

ERP memungkinkan terjadinya integrasi data dalam keseluruhan organisasi bisnis, sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih relevan untuk mengambil keputusan.

Definisi BOM

BOM (Bill Of Material) adalah:

Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk. Bill Of Material tidak hanya menspesifikasikan produksi, tapi juga berguna untuk pembebanan biaya, dan dapat dipakai sebagai daftar bahan yang harus dikeluarkan untuk karyawan produksi atau perakitan.

Sebuah daftar jumlah komponen, campuran bahan, dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat suatu produk.

Alur Proses BOM

Modul Bill of Material

  1. Bahan langsung (direct material)

merupakan bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Termasuk dalam hal ini misalnya tempat duduk di pesawat Boeing yang dibeli dari subkontraktor.

  1. Tenaga kerja langsung (direct labour) atau juga sering disebut tenaga kerja manual (touch labour)

Digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Misalnya, untuk tenaga kerja bagian perakitan seperti biaya untuk tukang kayu dan operator mesin.

  1. Biaya overhead pabrik (manufacturing overhead)

Overhead pabrik termasuk elemen ketiga biaya produksi yang mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan, dan sebagainya.

Struktur BOM

  1. Struktur Standar

· Synonym: tree structure, pyramid structure

· Subassemblies lebih banyak di bandingkan dengan produk akhir, dan lebih banyak komponen daripada subassemblies (berbentuk segitiga dengan puncak adalah produk akhir, bagian tengah adalah assemblies, dan bagian bawah adalah komponen dan bahan baku).

· Dalam struktur standar sedikit end items standar yang di buat dari komponen-komponen. Produk akhir ini di simpan dalam stok untuk pengiriman.

Struktur produk:

  1. Struktur Modular

· Synonym : bourglas structure

· Subassemblies atau modules lebih sedikit dibandingkan produk akhir (berbentuk 2 buah segitiga dengan dua puncak yang bertemu di tengah, dengan bagian atas adalah produk akhir, bagian tengah adalah assemblies dan bagian bawah adalah komponen dan bahan baku).

· Dalam struktur modular banyak end items yang di buat dari subassemblies yang sama, kemudian di simpan untuk assembly guna memenuhi pesanan pelanggan.

Struktur produk:

  1. Struktur Inverted

· Subassemblies lebih sedikit dibandingkan produk akhir, dan lebih sedikit komponen dan bahan baku di bandingkan dengan subassemblies (berbentuk segitiga terbalik, dengan bagian atas adalah produk akhir, bagian tengah adalah assemblies, dan bagian bawah adalah komponen dan bahan baku).

· Dalam struktur inverted banyak end items dibuat dari sejumlah raw materials yang terbatas, berdasarkan pada pesanan pelanggan.

Struktur produk :

Format BOM

BOM bisa di tampilkan dalam format:

· Single-level BOM

Menampilkan assembly atau sub assembly dengan hanya satu level children. Dengan demikian menampilkan komponen yang langsung di butuhkan untuk membuat assembly atau sub assembly.

· Indented BOM

Menampilkan level item tertinggi mendekati left margin dan komponen yang di gunakan pada item ini lebih tepat.

Manfaat BOM

Sebagai alat pengendali produksi yang menspesifikasikan bahan-bahan kandungan yang penting dari suatu produk (bahan-bahan mentah dan komponen), pesanan yang harus digabungkan dan seberapa banyak yang dibutuhkan untuk membuat satu batch.

Untuk peramalan (forecasting) barang yang keluar masuk dari inventori maupun transaksi produksi dan bisa menghasilkan pesanan-pesanan produksi dari pesanan pelanggan.

Menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan sumber daya yang ada pada kita saat ini. Apabila sumber daya tersebut tidak mencukupi, sistem dapat menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya. Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan. Dalam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat dalam sistem tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksi.

Bill of material juga menjamin bahwa jumlah bahan yang tepat telah dikirim ketempat yang tepat pada waktu yang tepat.

Planning BOM

Untuk keperluan peramalan dan perencanaan di gunakan pendekatan Planning terhadap struktur produk atau BOM, sehingga dikenal adanya Planning BOM.

Planning BOM di definisikan sebagai suatu pengelompokkan pembuatan dari item-item dan kejadian-kejadian dalam format BOM.

Planning BOM tidak menggambarkan produk aktual yang akan dibuat, tetapi menggambarkan produk palsu/produk bayangan(pseudo product) atau produk gabungan (composite product) yang diciptakan untuk:

· Memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan

· Mengurangi jumlah end items

· Membuat proses perencanaan dan penjadwalan menjadi lebih akurat

· Menyederhanakan pemasukan pesanan pelanggan

· Menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang efisien dan fleksibel

· Melakukan penjadwalan dua tingkat.

Tujuan Planning BOM

Metode planning BOM ini akan mengijinkan perencana untuk memenuhi tujuan-tujuan operasi maupun non operasional yang lain.

Pendekatan planning BOM akan efektif apabila terdapat perubahan proses yang meningkat dan lingkungan yang kompetitif serta dinamik.

Di pergunakan untuk memudahkan penjadwalan produksi induk (MPS) atau perencanaan kebutuhan material(MRP).

Hubungan JIT dengan BOM

BOM menggunakan JIT pada saat pengadaan komponen, setelah BOM menentukan time line dan kebutuhan komponen-komponen penyusun End Item, BOM harus dapat menyediakan komponen-komponen yang akan digunakan untuk menyusun End Item di waktu yang tepat, di saat yang tepat, secara tepat fungsi dan tepat guna.

Hubungan BOM dengan ERP

BOM(Bill of Material) merupakan salah satu modul dari ERP system.

Bill of Meterial merupakan bagian dari Material Management. Material Management sendiri merupakan sub system dari ERP.

Human Resource Information System - Kelompok A



=============================================================================

Human Resource Information System

Kelompok :
1. Fany Febrianto - 015
2. Gigih Adi Prabowo - 018
3. Irdanella - 021
4. Muhammad Ari Firmansyah - 029

=============================================================================

SDM
( SUMBER DAYA MANUSIA )

Semua perusahaan besar memiliki fungsi sumber daya manusia yang menangani banyak proses khusus yang berhubungan dengan personil perusahaan. Sistem konseptual yang digunakan dalam mengelola personil disebut sistem informasi sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS.
Pengelolaan SDM biasanya membutuhkan data dan informasi yang tepat, cepat dan akurat, untuk ini dibutuhkan suatu pengelolaan data karyawan yang terintegrasi.
Karyawan merupakan asset yang terpenting bagi suatu perusahaan, untuk itu biasanya memiliki divisi atau bagian yang khusus menangani masalah manajemen karyawan (pegawai), yaitu HRD (Human Resource and Development).
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (Human Resource Information system) atau HRIS adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi ini kepada pemakai.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP).

POSISI HRIS
DALAM ORGANISASI

Dalam pembentukan HRIS dalam suatu organisasi ada beberapa opsi atau pilihan.
Pertama : HRIS merupakan bagian dari HR Departemen, dan
Kedua : HRIS merupakan bagian dari IT Departemen.

Fungsi HRIS adalah sebagai "Bridging" atau jembatan antara kebutuhan operasional HR dengan kemampuan teknology atau Sistem Informasi. Tetapi lebih banyak yang berpendapat agar HRIS merupakan bagian dari HR Departement, dikarenakan HRIS harus lebih mengetahui Business Process HR ketimbang dari sisi IT nya. Kata kunci nya adalah "komunikasi" antara HR dengan IT departemen.
Sistem Informasi atau Teknologi yang dipakai oleh sebuah organisasi dapat berubah-rubah dengan waktu yang sangat cepat, namun business process HR tidak akan berubah secepat perubahan IT. Sehingga seorang HRIS diharapakan dapat lebih fleksible untuk menyerap IT yang dipergunakan disuatu organisasi.

FUNGSI SDM
(SUMBER DAYA MANUSIA )
SDM merupakan departemen atau divisi di dalam organisasi yang bertanggungjawab atas banyak kegiatan yang berhubungan dengan SDM.
Kegiatan Utama SDM :
1. Perekrutan dan Penerimaan
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Manajemen Data
4. Penghentian dan Administrasi Tunjangan

SUBMODEL PADA
HUMAN RESOURCE
Personal Management
Organizational Management
Payroll Accounting
Time Management
Personel Development


SUBMODEL HR
Personal Management
Meliputi data-data kepegawaian misalnya master data karyawan , administrasi karyawan, administrasi penggajian, penerimaan karyawan baru, perjalanan dinas, pensiun.

Organizational Management
Module ini selain memberikan informasi tentang karyawan per divisi, posisi karyawan, departement karyawan, tanggal mulai kerja, status karyawan dan lainnya, juga berfungsi untuk melakukan maintenance jika ada perubahan data dalam hal mutasi / penempatan karyawan, perubahan history karyawan (education, skill, alamat dan lainnya), Selain itu di lengkapi juga dengan tools pencarian data dan reporting karyawan berdasarkan kriteria yang ditentukan

Payroll Accounting
HRIS menyediakan module perhitungan gaji karyawan yang melakukan berbagai perhitungan penghasilan karyawan termasuk lembur dan insentif. Module ini juga melakukan perhitungan pajak penghasilan secara otomatis dengan terlebih dahulu mencatat komponen-komponen dari gaji karyawan seperti, status perkawinan, basic salary, tunjangan, potongan, meliputi gross/net akuntasi, fungsi history, kemampuan multi-curency, pinjaman, THR, Bonus dan lainnya.
Informasi yang dihasilkan adalah slip gaji karyawan, summary gaji karyawan.

Time Management
Module ini menangani data absensi dan timesheet untuk melakukan pencatatan kehadiran karyawan (waktu masuk dan waktu keluar). Proses pencatatan bisa dilakukan dengan entry langsung atau import dari data yang lain (biasanya dari mesin absensi, barcode, fingger scan). Module juga dilengkapi dengan report daily attendance dan periodic attendance. Informasi yang dihasilkan dapatt menjadi history kehadiran karyawan, jam kerja karyawan dan menjadi dasar perhitungan gaji dan lembur karyawan.

Personel Development
Modul ini berisikan tentang penilaian karya serta prestasi yang telah dilakukan oleh karyawan dan bagaimana cara meningkatkan kualitas, perbandingan profil, penilaian kualifikasi dan kompetensi kompetensi serta pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas dari karyawan.

MODEL SISTEM INFORMASI
SUMBER DAYA MANUSIA
1 . Sistem Informasi Akuntansi
Data yang diolah terdiri dari data personil dan data keuangan
2. Subsistem Penelitian SDM
Mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus:
a. Penelitian suksesi ( Pergantian jabatan untuk waktu yang telah ditetapkan )
b. Analisis dan evaluasi jabatan.
c. Penelitian keluhan (Keluhan yang dilakukan oleh karyawan terhadap sistem
HRIS yang telah ditetapkan).
3. Subsistem Intelijen SDM
Mengumpulkan data yang berhubungan dengan SDM dari lingkungan luar perusahaan (keluhan yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan terhadap kualitas karyawan ).
1. Subsistem Angkatan Kerja
Semua kegiatan yang memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasikan kebutuhan pegawai dimasa depan (meliputi perencanaan kerja dan perencanaan jenjang karir )
2. Subsistem Perekrutan
Melakukan kegiatan perekrutan (Karyawan)
3. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja
Menggunakan aplikasi untuk mengetahui usaha pengembangan angkatan kerja yang sudah dilakukan.
4. Subsistem Kompensasi
Melakukan proses penggajian
5. Subsistem Tunjangan
Menyediakan paket tunjangan baik bagi pegawai yang masih bekerja maupun yang pensiun.
6. Subsistem Pelaporan Lingkungan.
Ditujukan untuk memenuhi tanggung jawab kepada pihak yang berkepentingan diluar perusahaan (pelaporan pajak rutin yang dilakukan setiap bulan atau tahun oleh perusahaan terhadap pemerintah).

Data yang tersimpan dalam database
SISDM terdiri dari Data Karyawan

KEUNTUNGAN MEMBANGUN HRIS

Business proses yang dibangun sangat spesifik untuk kebutuhan perusahaan itu sendiri.

Investasi awal yang cenderung lebih kecil.

HRIS berusaha memberikan kemudahan dalam pengelolaan data karyawan dengan solusi komputerisasi manajemen sumberdaya manusia.

KERUGIAN MEMBANGUN HRIS
Harus memiliki sumber daya manusia yang mengerti IT lebih banyak, khususnya di bidang Software Development.

HRIS yang sudah dibangun biasanya dikuasai oleh pihak atau orang tertentu saja, sehingga perusahaan akan menemui kesulitan jika orang tersebut tidak ada.

Lamanya implementasi yang susah untuk prediksi atau diukur.

Lebih reaktif untuk memenuhi kebutuhan HR departemen, sehingga pembangunan HR system akan terganggu dengan maintenance system nya.

KEUNTUNGAN PAKET HRIS
Dapat mempergunakan "HR Best Practice", yang merupakan bagian dari software yang ditawarkan.

Mendapatkan support yang lebih terjamin dari penyedia Softwarenya, bukan dari perseorangan.

Proses implementasi yang dapat lebih terukur berdasarkan kemampuan dan pengalaman implementornya.

Memiliki data HR yang terintegrasi di beberapa business process.

KERUGIAN PAKET HRIS
Investasi cenderung lebih besar di awal.

Keterbatasan atas flexibilitas dari Software atau HRIS yang akan dipergunakan.




File Doc Klik diSini!!!

ERP Lover's