Kamis, 18 Desember 2008

Supply Chain Management - Kelompok A



SCM

Kelompok

FARIKA MAHARANI 0320060017

SAIFUL ROHMAN 0320060046

SERI RAHMAINA K 0320060047

DEFINISI SCM

Supply Chain Management (SCM) adalah proses merencanakan (planning), menerapkan (implementing) dan mengontrol (controlling) operasi rantai suplai (supply chain) agar berjalan seefisien mungkin untuk proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan, dan informasi mulai dari titik awal hingga titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.

Supply Chain Management (SCM) mencakup semua perpindahan dan penyimpanan ,raw materials, work-in-process inventory, dan finished goods dari bahan dasar menjadi barang jadi.

Gambar Tentang Supply Chain di Suatu Perusahaan



TUJUAN SCM

Pernyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen,

Mengurangi biaya,

Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain,

Mengurangi waktu,

Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi sehingga tercipta peningkatkan kepercayaan dan kerjasama di antara partner supply chain, serta

Dapat meningkatkan jangkauan dan kecepatan inventory.

MASALAH YANG DAPAT DITANGANI SCM

Pajak

lokasi dan misi jaringan supplier

fasilitas produksi

pusat distribusi

Gudang

lintas dermaga dan konsumen.

MASALAH yang DAPAT DITANGANI SCM

control operasi

terpusat

tidak terpusat

secara bersama-sama

skema pengiriman

pengiriman langsung

jalur pengiriman

Cross docking(lintas yang terkait)

DSD (direct store delivery)

pengiriman dalam lingkaran tertutup

model transportasi

motor carrier

termasuk truk

pengiriman darat

laut atau udara

parcel

strategi tambahan

Pull

push or hybrid

kontrol transportasi

pemilik yang mengoperasikan

dioperasikan sendiri

operator swasta

operator umum

operator kontrak

KEMAMPUAN SISTEM SCM

Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).

Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk.

Setiap elemen dapat mengatur dirinya

Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk

Kemampuan internet.

Komponen SCM

Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain)

Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, yaitu asal material (contohnya bijih tambang).

Aktivitas yang utama adalah pengadaan.

Komponen SCM

2. Management Internal Suplai Rantai (Internal Supply Chain Management)

Meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu.

Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

Komponen SCM (Lanjutan)

3. Segmen Rantai Suplai Hilir (Downstream Supply Chain Segment)

Meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

PERALATAN FUNGSIONAL
YANG DIMILIKI SISTEM SCM

Demand management/forecasting

Peralatan untuk peramalan secara statistik.

Advanced planning and scheduling

Peralatan menciptakan taktik perencanaan jangka menengah atau panjang dan keputusan.

Transportation management

Pendistribusian produk.

Distribution and deployment

Pengoptimalan jaringan distribusi berdasarkan waktu.

PERALATAN FUNGSIONAL
YANG DIMILIKI SISTEM SCM

Production planning

Perencanaan produksi dan jadwal penjualan.

Available to-promise

Pertimbangan produksi dan kapasitas transportasi serta biaya.

Supply chain modeler

Model yang mengarahkan serta mengontrol mekanisme kerja supply chain.

Optimizer

Genetic algorithm(menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan). Misalnya, jadwal produksi.

Implementasi SCM

a. Pengangkutan.

b. Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)

c. Supplier

d. Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank

e. Hutang maupun piutang

f. Pergudangan

g. Pemenuhan pesanan

h. Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.

SUPPLY CHAIN ECONOMICS

1. Keputusan Membuat atau Membeli

SUPPLY CHAIN ECONOMICS

2. Outsourcing

Adalah menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperlancar aktifitas.

Misal, karyawan,fasilitas, dan peralatan.

Mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki.

Contoh sesuatu yang bisa dioutsourcing : bagian kebersihan, bagian security

STRATEGI RANTAI PASOKAN

1. Banyak Pemasok (Many Supplier)

Para pemasok saling bersaing secara agresif, banyak negosiasi, dan hubungan jangka pendek.

2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)

Perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit.

3. Vertical Integration

Pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan membeli dari pemasok atau distributor.

STRATEGI RANTAI PASOKAN

4. Kairetsu Network.

Perusahaan mendukung financial dengan kepemilikan atau pinjaman. Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan. Diharapkan menularkan keahlian teknis dan kualitas produksi yang stabil.

5. Perusahaan Maya (Virtual Company)

Mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan apabila permintaan pasar yang cenderung berubah.

Keuntungan : fleksibilitas dan kecepatan.

PEMILIHAN VENDOR

3 proses yang harus dilakukan agar hubungan dengan vendor efektif.

1. Evaluasi Penjual

Kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik.

2. Pengembangan Penjual

Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga format transfer informasi secara elektronik

3. Negosiasi

3 jenis strategi negosiasi :

a. Model harga berdasarkan biaya

b. Model berdasarkan harga pasar

c. Perebutan Tender

MATERIAL MANAGEMENT

Pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui integrasi semua perolehan material, pergerakan dan aktifitas penyimpanan.

Potensi adanya keunggulan kompetitif adalah karena terjadinya pengurangan biaya dan peningkatan pelayanan konsumen.

1. Sistem Distribusi

Penggunaan alat transportasi, misalnya :

Truk, Kereta Api, pesawat udara, kapal laut, Pipa (distribusi cairan, seperti minyak, zat kimia)

2. Alternatif biaya pengiriman

Semakin lama produk ada dalam transit akan semakin banyak uang yang harus diinvestasikan. Tetapi pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal daripada pengiriman yang lambat. Diperlukan dipertimbangkan alternative biaya pengiriman agar tujuan efektifitas dan efisiensi tercapai.

KEUNTUNGAN PENERAPAN SCM

Dari Peter J. Metz “Demystifying Supply Chain Management”:

Inventory berkurang 50%

Supply chain total cost share of revenue berkurang 20%

on-time deliveries naik 40%

Cumulative cycle time berkurang 27%

Revenues naik 17%

Out-of-stock incidents berkurang 9 kali

50% reduction in finished-goods inventory by postponing packaging until receipt of orders

Just In Time (JIT)

Salah satu konsep yang diterapkan dalam SCM adalah konsep Just In Time.

Just In Time adalah inventory yang dilakukan hanya pada waktu yang tepat dan jumlah yang diperlukan.

Contoh perusahaan yang menerapkan konsep Just In Time adalah Kanban Toyota.

Pertimbangan Utama Penerapan SCM dengan Internet

Perubahan kultur bisnis di perusahaan (membutuhkan waktu):

Transparansi

Komunikasi dengan media elektronik (email, intranet)

Menyiapkan budget, investasi (SDM): Menyangkut Trainning

keyakinan bahwa “informasi” merupakan faktor produksi yang penting di samping faktor 4M lainnya (materials, machines, money, dan men).

Keuntungan Penerapan SCM dengan Internet

Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan.

Mempercepat proses transfer data/informasi dengan akurat dari lokasi mana saja di dunia

Memungkinkan sharring data (terintegrasi)

Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.

Hambatan Penerapan Supply Chain Management

Incerasing Variety of Products.

Banyaknya jenis produk dan jumlah produk tidak menentu membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen.

2. Decreasing Product Life Cycles

Menurunnya daur hidup produk membuat perusahaan kerepotan.

3. Increasingly Demand Customer.

Mengatur peningkatan permintaan dengan cepat.

4. Fragmentation of Supply Chain Ownership.

Semua pihak mempunyai kepentingan masing-masing.

5. Globalization.

Pihak yang terkait berlokasi di berbagai penjuru dunia.

KESIMPULAN

SCM adalah proses merencanakan (planning), menerapkan (implementing) dan mengontrol (controlling) operasi rantai suplai (supply chain) agar berjalan seefisien mungkin.

Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM antara lain :

Demand management/forecasting, Advanced planning and scheduling, Transportation management, Distribution and deployment, Production planning, Available to-promise, Supply chain modeler, dan Optimizer

3 komentar:

  1. add w di ahmad_sobirin @indomog.com yah,,, tolong maavin w,,, qt kan dulu temen,tp w g pernah tw kabr lu hampir 3 tahun,,,,, w tggu di fs w, ahmad_sobirin@indomog.com

    BalasHapus
  2. w pingin tw kbr doank,,, boleh kan,,, klo g y at mobile w... 085710456091,,,key,,, SMA N 2 PATI

    BalasHapus

Di harapkan untuk Komentarnya. Terima Kasih. Salam Blogger ^_^