SCM
Kelompok
FARIKA MAHARANI 0320060017
SAIFUL ROHMAN 0320060046
SERI RAHMAINA K 0320060047
DEFINISI SCM
Supply Chain Management (SCM) adalah proses merencanakan (planning), menerapkan (implementing) dan mengontrol (controlling) operasi rantai suplai (supply chain) agar berjalan seefisien mungkin untuk proses pengadaan, pengelolaan, penyimpanan barang, pelayanan, dan informasi mulai dari titik awal hingga titik konsumsi dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.
Supply Chain Management (SCM) mencakup semua perpindahan dan penyimpanan ,raw materials, work-in-process inventory, dan finished goods dari bahan dasar menjadi barang jadi.
Gambar Tentang Supply Chain di Suatu Perusahaan
TUJUAN SCM
Pernyerahan/pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen,
Mengurangi biaya,
Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain,
Mengurangi waktu,
Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi sehingga tercipta peningkatkan kepercayaan dan kerjasama di antara partner supply chain, serta
Dapat meningkatkan jangkauan dan kecepatan inventory.
MASALAH YANG DAPAT DITANGANI SCM
Pajak
lokasi dan misi jaringan supplier
fasilitas produksi
pusat distribusi
Gudang
lintas dermaga dan konsumen.
MASALAH yang DAPAT DITANGANI SCM
control operasi
terpusat
tidak terpusat
secara bersama-sama
skema pengiriman
pengiriman langsung
jalur pengiriman
Cross docking(lintas yang terkait)
DSD (direct store delivery)
pengiriman dalam lingkaran tertutup
model transportasi
motor carrier
termasuk truk
pengiriman darat
laut atau udara
parcel
strategi tambahan
Pull
push or hybrid
kontrol transportasi
pemilik yang mengoperasikan
dioperasikan sendiri
operator swasta
operator umum
operator kontrak
KEMAMPUAN SISTEM SCM
Aliran informasi bergerak sangat cepat dan akurat antara elemen jaringan supply chain seperti: Pabrik, Suppliers, Pusat distribusi, Konsumen, dan sebagainya).
Informasi bergerak sangat cepat untuk menanggapi perpindahan produk.
Setiap elemen dapat mengatur dirinya
Terjadi integrasi dalam proses permintaan dan penyelesaian produk
Kemampuan internet.
Komponen SCM
Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain)
Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, yaitu asal material (contohnya bijih tambang).
Aktivitas yang utama adalah pengadaan.
Komponen SCM
2. Management Internal Suplai Rantai (Internal Supply Chain Management)
Meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu.
Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
Komponen SCM (Lanjutan)
3. Segmen Rantai Suplai Hilir (Downstream Supply Chain Segment)
Meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.
PERALATAN FUNGSIONAL
YANG DIMILIKI SISTEM SCM
Demand management/forecasting
Peralatan untuk peramalan secara statistik.
Advanced planning and scheduling
Peralatan menciptakan taktik perencanaan jangka menengah atau panjang dan keputusan.
Transportation management
Pendistribusian produk.
Distribution and deployment
Pengoptimalan jaringan distribusi berdasarkan waktu.
PERALATAN FUNGSIONAL
YANG DIMILIKI SISTEM SCM
Production planning
Perencanaan produksi dan jadwal penjualan.
Available to-promise
Pertimbangan produksi dan kapasitas transportasi serta biaya.
Supply chain modeler
Model yang mengarahkan serta mengontrol mekanisme kerja supply chain.
Optimizer
Genetic algorithm(menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan). Misalnya, jadwal produksi.
Implementasi SCM
a. Pengangkutan.
b. Pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)
c. Supplier
d. Distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank
e. Hutang maupun piutang
f. Pergudangan
g. Pemenuhan pesanan
h. Informasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan.
SUPPLY CHAIN ECONOMICS
1. Keputusan Membuat atau Membeli
SUPPLY CHAIN ECONOMICS
2. Outsourcing
Adalah menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperlancar aktifitas.
Misal, karyawan,fasilitas, dan peralatan.
Mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki.
Contoh sesuatu yang bisa dioutsourcing : bagian kebersihan, bagian security
STRATEGI RANTAI PASOKAN
1. Banyak Pemasok (Many Supplier)
Para pemasok saling bersaing secara agresif, banyak negosiasi, dan hubungan jangka pendek.
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit.
3. Vertical Integration
Pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan membeli dari pemasok atau distributor.
STRATEGI RANTAI PASOKAN
4. Kairetsu Network.
Perusahaan mendukung financial dengan kepemilikan atau pinjaman. Pemasok menjadi bagian dari koalisi perusahaan. Diharapkan menularkan keahlian teknis dan kualitas produksi yang stabil.
5. Perusahaan Maya (Virtual Company)
Mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan apabila permintaan pasar yang cenderung berubah.
Keuntungan : fleksibilitas dan kecepatan.
PEMILIHAN VENDOR
3 proses yang harus dilakukan agar hubungan dengan vendor efektif.
1. Evaluasi Penjual
Kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik.
2. Pengembangan Penjual
Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga format transfer informasi secara elektronik
3. Negosiasi
3 jenis strategi negosiasi :
a. Model harga berdasarkan biaya
b. Model berdasarkan harga pasar
c. Perebutan Tender
MATERIAL MANAGEMENT
Pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui integrasi semua perolehan material, pergerakan dan aktifitas penyimpanan.
Potensi adanya keunggulan kompetitif adalah karena terjadinya pengurangan biaya dan peningkatan pelayanan konsumen.
1. Sistem Distribusi
Penggunaan alat transportasi, misalnya :
Truk, Kereta Api, pesawat udara, kapal laut, Pipa (distribusi cairan, seperti minyak, zat kimia)
2. Alternatif biaya pengiriman
Semakin lama produk ada dalam transit akan semakin banyak uang yang harus diinvestasikan. Tetapi pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal daripada pengiriman yang lambat. Diperlukan dipertimbangkan alternative biaya pengiriman agar tujuan efektifitas dan efisiensi tercapai.
KEUNTUNGAN PENERAPAN SCM
Dari Peter J. Metz “Demystifying Supply Chain Management”:
Inventory berkurang 50%
Supply chain total cost share of revenue berkurang 20%
on-time deliveries naik 40%
Cumulative cycle time berkurang 27%
Revenues naik 17%
Out-of-stock incidents berkurang 9 kali
50% reduction in finished-goods inventory by postponing packaging until receipt of orders
Just In Time (JIT)
Salah satu konsep yang diterapkan dalam SCM adalah konsep Just In Time.
Just In Time adalah inventory yang dilakukan hanya pada waktu yang tepat dan jumlah yang diperlukan.
Contoh perusahaan yang menerapkan konsep Just In Time adalah Kanban Toyota.
Pertimbangan Utama Penerapan SCM dengan Internet
Perubahan kultur bisnis di perusahaan (membutuhkan waktu):
Transparansi
Komunikasi dengan media elektronik (email, intranet)
Menyiapkan budget, investasi (SDM): Menyangkut Trainning
keyakinan bahwa “informasi” merupakan faktor produksi yang penting di samping faktor 4M lainnya (materials, machines, money, dan men).
Keuntungan Penerapan SCM dengan Internet
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan.
Mempercepat proses transfer data/informasi dengan akurat dari lokasi mana saja di dunia
Memungkinkan sharring data (terintegrasi)
Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.
Hambatan Penerapan Supply Chain Management
Incerasing Variety of Products.
Banyaknya jenis produk dan jumlah produk tidak menentu membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen.
2. Decreasing Product Life Cycles
Menurunnya daur hidup produk membuat perusahaan kerepotan.
3. Increasingly Demand Customer.
Mengatur peningkatan permintaan dengan cepat.
4. Fragmentation of Supply Chain Ownership.
Semua pihak mempunyai kepentingan masing-masing.
5. Globalization.
Pihak yang terkait berlokasi di berbagai penjuru dunia.
KESIMPULAN
SCM adalah proses merencanakan (planning), menerapkan (implementing) dan mengontrol (controlling) operasi rantai suplai (supply chain) agar berjalan seefisien mungkin.
Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM antara lain :
Demand management/forecasting, Advanced planning and scheduling, Transportation management, Distribution and deployment, Production planning, Available to-promise, Supply chain modeler, dan Optimizer
add w di ahmad_sobirin @indomog.com yah,,, tolong maavin w,,, qt kan dulu temen,tp w g pernah tw kabr lu hampir 3 tahun,,,,, w tggu di fs w, ahmad_sobirin@indomog.com
BalasHapusw pingin tw kbr doank,,, boleh kan,,, klo g y at mobile w... 085710456091,,,key,,, SMA N 2 PATI
BalasHapusTerimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..
BalasHapusMy blog
My Campus